Wednesday, June 25, 2025

Resensi Novel 'Twenty-Four Eyes' by : Sakae Stuboi

 

Twenty-Four Eyes




Penulis                    : Sakae Stuboi
Penerbit                  : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Jumlah Halaman    : 248 Halaman 
Tahun Terbit           : 2013

Sinopsis Singkat

        Novel Twenty-Four Eyes adalah kisah mengharukan tentang hubungan seorang guru dan dua belas muridnya yang berlatar Jepang era sebelum dan sesudah Perang Dunia II. Diceritakan dari sudut pandang Miss Oishi, seorang guru perempuan muda yang ditugaskan di sebuah desa terpencil, novel ini menyuguhkan potret kehidupan sederhana yang secara perlahan digerus oleh kekuatan sejarah yang besar dan tragis.


Kelebihan Novel

       Kelebihan utama novel ini terletak pada kemampuannya menyentuh hati tanpa harus melebih-lebihkan. Miss Oishi digambarkan dengan sangat manusiawi penuh kasih, idealis, namun rapuh di hadapan tekanan zaman dan perang. Dua belas muridnya, yang awalnya hanya anak-anak polos di kelas dasar, perlahan tumbuh dewasa dalam bayang-bayang militerisme dan kemiskinan, hingga beberapa dari mereka akhirnya dikorbankan oleh peperangan. Interaksi mereka penuh kehangatan, namun juga menyimpan ironi dan kesedihan yang mendalam.

    Yang membuat Twenty-Four Eyes begitu kuat adalah gaya penulisannya yang lembut namun menghantam. Tidak ada adegan dramatis yang berlebihan, namun justru dalam kesederhanaannya, penderitaan dan kehilangan terasa lebih nyata. Buku ini tidak menggurui pembaca tentang perdamaian, tetapi menunjukkan betapa perang merenggut kebahagiaan paling dasar: hubungan antarmanusia yang hangat dan tulus.


Kekurangan Novel

       Meski begitu, beberapa pembaca modern mungkin merasa alurnya terlalu lambat dan sentimental. Konflik dalam novel ini cenderung bersifat internal dan sosial, bukan konflik fisik atau aksi besar, sehingga mungkin kurang cocok bagi mereka yang mencari drama yang cepat atau mendebarkan.

    Namun secara keseluruhan, Twenty-Four Eyes adalah karya klasik yang relevan hingga kini. Ia mengajak kita merenung: tentang pendidikan, pengorbanan, dan harga sebuah ideologi dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

    Twenty-Four Eyes adalah novel yang lembut, memilukan, dan penuh empati. Ia menampilkan bahwa di balik angka-angka statistik korban perang, ada wajah-wajah kecil yang perna

        
Rating dari aku: ⭐⭐⭐✨ (3.5/5)

Resensi Novel 'Forgotten Detective' by: Archervie

 

FORGOTTEN DETECTIVE




Penulis                      : Archervie
Penerbit                    : PT. AKAD MEDIA CAKRAWALA
Jumlah Halaman     : 259
Tahun Terbit            : 2024

Sinopsis Singkat

      Forgotten Detective adalah novel misteri remaja dengan sentuhan fiksi ilmiah yang mengambil latar di masa depan, tepatnya tahun 2030. Cerita ini berpusat pada sebuah organisasi detektif swasta bernama Eagle Spy, yang dibentuk oleh David, mantan anggota kepolisian. Ia merekrut anak-anak muda berbakat dengan kemampuan unik di bidang strategi, teknologi, penyamaran, aksi, dan manipulasi. Fokus utama cerita ada pada Nindia Arimbi, seorang gadis jenius dalam menyusun strategi, yang juga menyimpan masa lalu misterius dan kelam yang berkaitan dengan kasus lama penculikan anak-anak di sebuah panti asuhan.

     Ketegangan mulai terbangun ketika tim Eagle Spy diminta untuk menyelidiki ulang kasus yang pernah gagal diselesaikan oleh Nindia sepuluh tahun sebelumnya. Dari sinilah lapisan-lapisan konflik mulai terbuka. Bukan hanya soal siapa pelaku di balik kasus itu, tapi juga tentang siapa sebenarnya teman, siapa musuh, dan apa yang sebenarnya telah Nindia lupakan. Novel ini dengan lihai mengangkat tema ingatan yang hilang, pengkhianatan, dan beban masa lalu. Ada dinamika yang kuat antara anggota tim, dan beberapa di antaranya mengalami konflik moral yang tajam, seperti ketika Gaharu, salah satu anggota tim, harus memilih antara tugas dan menyelamatkan adiknya sendiri.


Kelebihan Novel

        Salah satu kekuatan utama dari Forgotten Detective terletak pada pembangunan karakter utamanya, Nindia Arimbi. Ia digambarkan sebagai detektif yang tidak hanya cerdas dan penuh intuisi, tetapi juga kompleks secara emosional. Konflik batin yang ia alami antara profesionalisme dan trauma masa lalu—membuat karakternya terasa sangat manusiawi dan bisa dihubungkan oleh pembaca. Di samping itu, latar cerita yang kelam dan penuh misteri berhasil dibangun dengan suasana yang tegang namun tetap realistis, sehingga membuat pembaca terlibat secara emosional dalam setiap penyelidikan.

       Dari sisi narasi, penulis mampu merangkai alur dengan cukup rapi. Meskipun konflik utama berkembang secara perlahan, penyusunan teka-teki dan pengungkapan fakta demi fakta mampu mempertahankan rasa penasaran. Ending-nya yang tragis juga memberi dampak emosional yang kuat, memperkuat pesan bahwa tidak semua perjuangan mendapat penghargaan semestinya.


Kekurangan Novel

        Namun, novel ini juga tidak lepas dari kekurangan. Salah satunya adalah tempo cerita yang kadang terasa terburu-buru, terutama menjelang klimaks. Beberapa transisi antaradegan terkesan cepat, seolah ingin segera menyelesaikan konflik yang sudah dibangun begitu lama. Hal ini sedikit mengurangi ketegangan yang seharusnya bisa lebih eksplosif jika diberi ruang naratif yang lebih panjang. Selain itu, ada beberapa karakter pendukung yang potensial tetapi kurang tergali secara mendalam, sehingga mereka tampak hanya sebagai alat pendorong alur, bukan tokoh yang benar-benar hidup.

      Meski demikian, secara keseluruhan Forgotten Detective tetap menjadi bacaan yang kuat, emosional, dan menggugah, terutama bagi penggemar fiksi kriminal yang mencari lebih dari sekadar aksi dan teka-teki, tapi juga kedalaman psikologis dan sisi gelap kemanusiaan.


Kesimpulan

        Forgotten Detective adalah novel kriminal yang berhasil memadukan ketegangan investigasi dengan kedalaman psikologis tokoh utamanya. Kisah Nindia Arimbi bukan hanya tentang memburu pelaku kejahatan, tetapi juga perjuangan melawan luka batin, pengkhianatan, dan sistem yang tak selalu adil. Dengan akhir yang tragis namun membekas, novel ini meninggalkan kesan kuat dan menggugah pemikiran tentang harga sebuah kebenaran yang kadang harus dibayar dengan nyawa.


Rating dari aku: ★★★★☆ (4. 5/5)

Wednesday, June 11, 2025

Resensi Novel 'Surat untuk Jenaka' by: GIGREY


 SURAT UNTUK JENAKA




Penulis                    : GIGREY
Penerbit                  : PT AKAD MEDIA CAKRAWALA
Jumlah Halaman    : 456 Halaman 
Tahun Terbit           : 2024

Sinopsis Singkat

    Surat untuk Jenaka menceritakan tentang Jenaka, seorang mahasiswa hukum yang secara misterius terlempar ke tahun 1923 di masa Hindia Belanda melalui gelang berlian peninggalan nenek buyutnya. Di sana, ia menemukan bahwa nenek buyutnya dituduh membunuh tunangannya. Dengan tekad untuk mencari kebenaran, Jenaka menjalani sebuah petualangan yang penuh rahasia, intrik, dan cinta yang memaksanya untuk menghadapi sejarah keluarganya sekaligus menjaga masa depannya.

Kelebihan Novel

    Novel ini menghadirkan tokoh utama yang kuat dan realistis, terutama karakter Jenaka yang cerdas dan berani. Hubungannya dengan Pramoedya, seorang jaksa muda yang awalnya skeptis, berkembang menjadi sebuah kisah cinta yang indah dan emosional. Latar belakang cerita di Hindia Belanda tahun 1923 diceritakan dengan sangat detail, membuat pembaca benar-benar merasakan suasana waktu tersebut. Ceritanya dipenuhi dengan alur menegangkan dan kejutan yang mampu mempertahankan rasa ingin tahu dari awal sampai akhir.

Kekurangan Novel

    Walaupun alur dan karakter utama cukup solid, beberapa tokoh pendukung kurang mendapatkan pengembangan yang memadai sehingga membuat sebagian bagian cerita terasa kurang mendalam. Di samping itu, ada beberapa kesalahan ketik dan tanda baca yang tidak konsisten yang sedikit mengganggu kenyamanan pembaca. Perbaikan hal ini bisa meningkatkan pengalaman membaca secara keseluruhan.

Kesimpulan

    Surat untuk Jenaka adalah novel fiksi sejarah yang menawan dengan kombinasi romansa dan misteri yang kuat. Ini merupakan pilihan yang tepat bagi pembaca yang menyukai cerita bertema sejarah dengan alur yang penuh intrik dan emosi. Meskipun masih ada beberapa aspek teknis yang bisa diperbaiki, novel ini tetap memberikan pengalaman membaca yang memuaskan dan berkesan.

Rating dari aku: ★★★★☆ (4/5)


















Monday, June 2, 2025

Resensi Novel 'On the Land of Sorrow' by : porknoodle


 ON THE LAND OF SORROW




Penulis                    : Porknoodle (Helen Priscilia)
Penerbit                  : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman    : 385 Halaman 
Tahun Terbit           : 2024

Sinopsis Singkat

        Di Tanah Duka bercerita tentang Altanna Phoebe Eustashe, seorang putri dari kerajaan Vjërdam yang telah jatuh ke dalam cengkeraman Kekaisaran Enderville. Altanna menghadapi kehilangan tempat tinggal, keluarganya, dan masa depannya. Dalam masa-masa sulit tersebut, ia bertemu dengan Nikolai Gracian Lucretius, seorang jenderal dari pihak agresor. Dinamika antara mereka menjadi rumit dipenuhi dengan kebencian, rasa bersalah, serta ikatan emosional.

    Novel ini mengeksplorasi tema seputar peperangan, kehilangan, cinta terlarang, dan pencarian harapan di tengah kesedihan. Yang menarik, cerita ini juga mengangkat gagasan reinkarnasi: Altanna dan Nikolai terus terhubung dalam kehidupan yang berbeda, seolah takdir mereka selalu saling terkait.


Kelebihan Novel

        Porknoodle berhasil menyuarakan kebangkitan rasa sakit dan harapan dari karakternya dengan cara yang sangat mendalam, menciptakan cerita yang penuh emosi dan dapat menyentuh hati. Setiap momen dan percakapan terasa hidup, sehingga pembaca dapat dengan mudah meresapi perasaan mendalam dari para tokoh. Penggunaan bahasa yang puitis semakin memperkuat daya tarik narasi novel ini—kata-katanya indah namun tidak berlebihan, menjadikan banyak kutipan dari karya ini terasa berharga untuk diingat dan direnungkan. Sebagai sebuah novel visual, ilustrasi yang ada juga sangat mendalam dan ekspresif, mampu mempertegas nuansa cerita serta memperjelas perasaan yang tak selalu terungkap dengan kata-kata. Meskipun berlatar di dunia imajinasi, Porknoodle mengangkat isu-isu berat yang tetap mudah dipahami, seperti kehilangan, kerinduan, dan perjuangan—semua tema ini sangat relevan dengan kondisi nyata kehidupan manusia


Kekurangan Novel

        Di balik kekuatan naratif dan visual Porknoodle, terdapat beberapa hal yang mungkin dirasa kurang oleh sebagian pembaca. Alur cerita pada bagian awal cenderung lambat, sehingga membutuhkan kesabaran untuk melewati pembukaan sebelum masuk ke dalam bagian yang lebih mendalam dan emosional. Bagi beberapa pembaca, ritme awal yang lambat ini dapat mengurangi keterhubungan emosional dari awal. Selain itu, meskipun karakter utama ditampilkan dengan baik, beberapa tokoh pendukung yang seharusnya memiliki potensi menarik justru kurang mendapatkan pengembangan yang mendalam. Karakterisasi mereka terasa sedikit dangkal, padahal dengan pengembangan yang lebih rinci, mereka bisa menambah lapisan emosi dan memperkaya dinamika cerita secara keseluruhan.


Kesimpulan

        Di Tanah Duka adalah novel yang tepat bagi kamu yang menyukai cerita romantis yang penuh tragedi, drama emosional, atau karya dengan ilustrasi yang visualnya menawan. Buku ini tidak hanya mengisahkan cinta, tetapi juga tentang menghadapi kehilangan dan menemukan makna baru dalam hidup.


Rating dari aku: ★★★★☆ (4. 5/5)

Resensi Novel 'Twenty-Four Eyes' by : Sakae Stuboi

  Twenty-Four Eyes Penulis                    : Sakae Stuboi Penerbit                        : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Jumlah Hala...